Apa? Entah. Hanya Tuhan yang tahu alasannya.
20 tahun hidupku, banyak orang yang datang. Merasakan bahagia saat bertemu dan juga sedih saat berpisah. Tiap orang punya cerita yang tersimpan dalam memory skala tera byte. Oh tidak, terlalu kecil. Mungkin seharusnya yotta byte. Tidak cukup hanya menampung 2^40 byte untuk cerita yang ada, bahkan 2^80 byte pun mungkin tidak juga.
Mereka yang datang dan pergi, atau yang datang dan memilih untuk tetap tinggal. Mereka semua sama, punya andil dalam hidupku, dalam faseku. Rasa bahagia dan rasa sedih yang ada adalah unsur pembentuk pendewasaanku.
Ketika emosi terucap sesal, tapi sesungguhnya syukur yang terpendam. Ya, bagaimanapun aku bersyukur. Untuk yang pernah menyakiti, terimakasih. Begitu pula yang pernah membahagiakan, terimakasih. Tanpa itu aku tidak tahu bagaimana aplikasi hidup. Hanya membuka buku, membaca, tanpa pernah diaplikasikan.
Untuk yang datang dan memilih untuk tinggal, terimakasih. Pun juga yang datang dan akhirnya memilih pergi, terimakasih. Tetap ada cerita dalam ratusan folder, dengan skala melebihi yotta byte. Dan mungkin besarnya melebihi Kaiju kategori 5.
Terimakasih untuk setiap fase yang ada. Karena dari tiap fase aku belajar mensyukuri hidup, mensyukuri tiap pertemuan pun dengan perpisahan. Dan aku akan selalu berfase, dengan macam cerita dan tokoh yang ada.
Untuk semua yang pernah hadir,
Terimakasih untuk fase yang ada. Untuk kesabaran, kedewasaan, dan kebahagiaan.